Minggu, 20 September 2015

Pendataan Bangunan Gedung Kota Jayapura

Jayapura sebagai ibukota Provinsi Papua memegang peranan penting dalam indikator pembangunan. Selain sebagai pusat pemerintahan, Kota Jayapura juga memiliki fungsi strategis dalam mendukung pembangunan kabupaten-kabupaten di sekitarnya. Tidak heran bila kita melihat begitu banyak kebutuhan masyarakat dipasok dari Kota Jayapura. Dengan peranannya yang begitu sentral, tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini menjadi faktor penarik bagi masyarakat untuk datang dan berdiam di Kota Jayapura.

Hampir di setiap kawasan di kota ini dapat kita temukan area terbangun, mulai dari daerah perbukitan hingga rumah panggung nelayan di laut. Dengan banyaknya bangunan ini perlu diimplementasikan yang namanya Peraturan Daerah mengenai Bangunan Gedung yaitu dengan melakukan pendataan. Dari kegiatan ini, PU Provinsi Papua berharap dapat melakukan pengendalian pembangunan BG.




Apakah kita pernah bertanya, berapa banyak BG di Kota Jayapura? Dari semua BG yang ada, berapakah yang memiliki IMB? Apakah BG tersebut memenuhi kelayakan secara fungsi? Lalu, apakah secara tata ruang BG tersebut memang sesuai keberadaannya?

Mengapa PU Provinsi mau berepot-repot ria melaksanakan kegiatan ini yang toh hasilnya akan diserahkan kepada instansi terkait seperti Dinas Tata Kota? Selain karena amanah dari Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, kegiatan ini nantinya menghasilkan output berupa database Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIM-BG). Bayangkan bila semua bangunan gedung yang ada terkumpul dalam suatu database yang resmi.




Pemerintah kota tidak akan susah-susah menemukan berapa jumlah BG yang ada, berapa jumlah BG yang sudah ber-IMB dan ber-SLF. Bayangkan, database ini memuat nama, alamat, dan informasi teknis BG yang dimiliki warga masyarakat. Hal ini akan sangat membantu Pemerintah Kota dalam hal kebutuhan data mengenai jumlah warga miskin, jumlah BG yang perlu direhabilitasi, dapat menghitung perkiraan PAD kota, dan lain sebagainya.

Di kemudian hari, database ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan jumlah orang dalam satu keluarga, umur, jenis kelamin, pekerjaan, sidik jari, dan berbagai informasi penting lainnya. Jadi, Kota Jayapura ini sistemnya sudah sama seperti sistem informasi yang dimiliki oleh negara-negara lain bila kita sering menontonnya di film. Sebenarnya sistem ini sudah pernah dilakukan, pemutakhirannya pun senantiasa dilengkapi. Walaupun memang masih jauh dari sempurna namun acungan jempol tetap diberikan atas prakarsa kegiatan ini. (Senin/07/09/15)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar